Monday, June 14, 2010

Bikin Anak Lebih Jenius

Liputan6.com, Jakarta: Selama ini, mungkin Anda hanya mengaktifkan
otak kiri atau otak kanan saja dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari. Otak kiri digunakan untuk menyerap materi-materi
pelajaran di sekolah. Sementara otak kanan digunakan untuk
kepribadian, seni, serta intuisi. Namun, sebenarnya ada satu bagian
otak yang sangat potensial, yaitu otak tengah. "Bila diaktivasi akan
jadi lebih dominan antara otak kiri dan otak otak serta otak tengah
itu sendiri. Sehingga konsentrasinya lebih tinggi," kata dokter
Meigiri, pengajar aktivasi otak tengah di Genius Mind Concultancy
(GMC) Depok Jawa Barat, dalam dialog di Liputan 6 Pagi, Sabtu (6/6).

Tak hanya konsentrasi yang tinggi, daya ingat juga lebih tajam dan
kecerdasan lebih meningkat. "Sehingga anak menjadi jenius," ucap
dokter Meigiri. Dengan aktivasi otak tengah, Anda bisa mewarnai
gambar, bersepeda, bersepatu roda, menebak lembaran uang atau kartu
dengan mata tertutup. Namun, untuk melatih aktivasi otak kanan
diutamakan anak-anak yang berusia lima sampai 15 tahun. Di atas usia
itu juga bisa. "Tapi persentase keberhasilan. Mungkin makin tua makin
kecil," ujar dokter Meigiri. "Biasanya orang semakin tua
konsentrasinya semakin buyar."

Yang utama agar otak tengah sang anak bisa mantab, hatinya harus
tenang dulu. "Tidak boleh ada beban sama sekali, itu kuncinya," kata
dokter Sudarwin, pengajar aktivasi otak tengah di GMC. Dokter Sudarwin
menambahkan, GMC melatih aktivasi otak tengah si anak selama dua hari.
Setelah itu, sebaiknya ada pemeliharan. "Kalau bisa sebulan, itu bisa
permanen seumur hidup," ucap dokter Sudawrin. Namun, tanpa harus terus
dilatih, ada anak yang sudah mantab menggunakan otak tengahnya. "Tapi
karena masih ada waktu dan ingin penajaman, kenapa tidak digunakan.
Satu bulan kan tidak lama," ujar dokter Sudarwin. Cara memelihara
aktivasi otak tengah antara lain melatih penciuman, membaca,
menghafal, dan sebagainya.

Aktivasi otak tengah juga bermanfaat bagi kesehatan anak. Menurut
dokter Meigiri, ada anak yang bisa mendeteksi makanannya. "Dia bisa
menganalisa makanannya baik atau tidak," kata dokter Meigiri. Selain
itu, aktivasi otak tengah juga bermanfaat untuk membentuk karakter si
anak menjadi positi. "Yang baik akan lebih baik lagi," ujar dokter
Meigiri.

Anda tertarik untuk mengikutsertakan anak-anak Anda dalam aktivasi
otak tengah yang sudah dipraktikkan di Jepang selama 40 tahun? Anda
bisa mendapatkan informasinya di otaktengahdahsyat.com.(BOG)

No comments:

Post a Comment