Friday, June 11, 2010

Khasiat Kesehatan Di Balik Daun Cincau

Khasiat Kesehatan di Balik Daun Cincau

Suplemen makanan berbasis klorofil banyak beredar di Indonesia karena
klorofil diyakini dapat membantu meningkatkan kesehatan. Namun produk
suplemen makanan berbasis klorofil yang beredar saat ini hamper semua
merupakan produk impor dan berharga mahal. Indonesia yang merupakan
Negara tropis memiliki ketersediaan sumber-sumber klorofil dari
tanaman yang sangat besar.Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi
terhadap sumber-sumber klorofil untuk dijadikan sebagai bahan baku
suplemen makanan. Untuk lebih jelasnya siaran IPTEK VOICE , Kamis 10
Juni 2010, pukul 08.30 – 09.00WIB mengulas Khasiat Kesehatan di Balik
Daun Cincau , oleh Prof. Clara M. Kusharto dosen pada Institut
Pertanian Bogor (IPB).

Prof. Clara menjelaskan daun cincau yang selama ini banyak dikonsumsi
oleh masyarakat ternyata mengandung klorofil yang relatif tinggi (1709
ppm) dibandingkan jenis daun lainya seperti murbei (844 ppm),katuk
(1.509 ppm) dan pegagan (832 ppm) klorofil alami mengandung ion Mg
yang mudah bereaksi sehingga waktu simpannya relatif terbatas, dengan
mengganti ion Mg dengan mineral mikro Cu akan diperoleh bubuk ekstrak
Cu turunan klorofil yang relatif stabil, daya simpan lebih lama dan
tidak mudah rusak akibat pengaruh eksternal. Klorofil dan turunannya
memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya sebagai antioksidan dan
antimutagenik (Marquez et al 2005; Feruzziet al 2006), pewarna
makanan, penghilang bau badan, dan antikanker, diantara daun yang
berkhasiat obat, daun cincau hijau (Premna Oblongifolia Merr)memiliki
kandungan klorofil tertinggi dibandingkan dengan daun katuk
(Saurpusanrogynus), daun murbei (Morus kanva) dan daun pegagan
(Centella asiatica L). Daun cincau hijau sebagai sumber klorofil mudah
diperoleh karena tanaman ini mudah tumbuh di Indonesia dan sudah
dikonsumsi penduduk Indonesia secara berturut-turut.

Karakteristik klorofil yang tidak menguntungkan adalah ketidakstabilan
secara kimia, seperti peka terhadap cahaya, panas, oksigen dan
degradasi kimia. Oleh sebab itu untuk memperoleh klorofil yang stabil
diperlukan penanganan khusus dengan cara membentuk kompleks turunan
klorofil dengan tembaga (Cu). Penambahan Cu kedalam turunan klorofil
tidak membahayakan kesehatan karena Cu merupakan zat gizi
mikro-mineral esensial yang merupakan bagian dari enzim dalam tubuh.
Bubuk Cu-turunan klorofil daun cincau hijau (Premna Oblongifolia Merr)
mengandung lima zat fitokimia yang dominant yaitu alkaloid, saponin,
tanin, steroid danglikosida. Nurdin (2009) melakukan uji fitokimia
terhadap bubuk klorofil komersial sebagai pembanding. Zat fitokimia
memiliki potensi sebagai obat alternative untukmeningkatkan derajat
kesehatan. Alkaloid memiliki manfaat bagi tubuh untuk menghilangkan
rasa sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah dan antimalaria.
Glikosida dapat dijadikan sebagai obat jantung, melancarkan buang air
kecil, mengencerkan dahak dan precursor hormon steroid. Manfaat
saponin adalah menstimulasi jaringan tertentu seperti epitel hidung,
bronkus, dan ginjal.


Sumber : http://www.ristek.go.id/index.php?module=News%20News&id=6106

No comments:

Post a Comment