Kalau rindu pada mak, langsung ku gapai telepon. Tidak kira tengah
hari, tengah malam atau mak sedang lakukan. Yang penting dapat dengar
suara mak!! Mendengar suara mak, membuatku merasa telah selesai satu
masalahku hari itu. Walaupun tak dapat berbicara dengan mak setiap
hari. Tapi bila rindu saya pada mak tiba-tiba datang, kadangkala satu
hari aku akan telepon mak sampai tiga kali.
Dan inilah juga yang dirasai oleh ibu saya. Kalau dulu saat masih kerja diluar kota dan ada waktu cuti saya pulang kerumah, dia selalu risau dan bertanya, kapan saya masuk kerja kembali. Saya sering heran kenapa mak tanya begitu, sedangkan saya baru sampai dan belum ada sehari saya duduk di rumah kami di kampung. Awal-awal dulu, saya ingat mak 'risau', maklum cucu-cucu mak, boleh menahan juga rindu terhadap saya. Rupa-rupanya pertanyaan itu bermaksud, mak takut saya pulang lebih cepat meninggalkannya kembali sendirian di kampung. Kalau saya kata hanya cuti dua hari, saya lihat muka mak muram, walaupun mak coba berlagak, seperti tak ada apa-apa. Bila sampai waktu untuk berangkat pulang, mak dah sibuk membuat macam-macam benda untuk bekal saya di tempat kost setidaknya untuk 3hari. Dan pesan mak se Ember pada saya.
''Jaga kesehatan, terus telepon bila sudah sampai, telepon mak selalu'' dan macam-macam lagi, pesanan yang sama setiap kali saya akan berangkat ke tempat kerja. Itu gambaran seorang ibu. Siapa pun dia dan siapa pun anaknya.
25 Desember adalah hari ibu. Tahun ini semoga saya bisa menyambutnya bersama mak (saya sebagai anak) dan bersama kakakku seorang (kakak saya sebagai seorang ibu dan anak mak), namun harapan itu nampaknya sukar untuk dilaksanakan.
Sms ringkas dari saya, yang menyatakan betapa dalam rinduku padanya, sudah dapat mengobati rindunya pada saya. Umur ibu makin senja tapi kasihnya sedikit pun tak pernah pudar... Inilah istimewanya seorang ibu.
''MOM IS THE GREAT IN MY LIFE AND I LOVE YOU MOM, YOU ALWAYS IN MY HEART''
No comments:
Post a Comment